Siap-siap Serangan Gelombang 3 COVID-19, Ini Prediksi Kemenkes RIĀ 

Jumat, 22 Oktober 2021

Foto : Ilustrasi

JAKARTA, Riautribune.com - Kementerian Kesehatan RI meyakini Indonesia akan menghadapi gelombang ketiga COVID-19. Banyak faktor yang memicu terjadinya gelombang baru, seperti peningkatan mobilitas dan abainya protokol kesehatan di tengah pelonggaran pembatasan.

Menurut juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi, tidak menutup kemungkinan kasus COVID-19 di gelombang ketiga dilaporkan lebih tinggi ketimbang gelombang sebelumnya. Namun, karena cakupan vaksinasi Corona terus meningkat, kasus rawat inap hingga kematian bisa banyak dicegah.

"Kalau kita bandingkan dengan periode pertama yang pasti kemungkinan akan lebih tinggi, karena kita tahu jenis virusnya berbeda, bahkan kita tahu mengalami yang jauh lebih tinggi kasusnya di bulan Juli kemarin bahkan sampai 54 ribu kasus terkonfirmasi positif COVID-19," ungkap dr Nadia, kemarin.

"Nah hanya memang cakupan vaksinasi kita ini cukup baik ya artinya untuk 50 persen sasaran vaksinasi kita, saat ini sudah 110 juta orang mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Artinya mereka punya proteksi sekitar 40 persen, risiko menjadi sakit atau tertular covid-19 itu tinggal 60 persen."

Meski sejumlah orang yang sudah divaksinasi memiliki proteksi dari COVID-19, masih ada kemungkinan laju peningkatan kasus karena perlindungan dari vaksinasi tidak mencapai 100 persen. dr Nadia mengimbau agar masyarakat tidak euforia agar bisa menahan laju penularan di gelombang ketiga COVID-19.

Pemerintah disebutnya akan terus mengupayakan percepatan vaksinasi Corona dan testing yang cepat untuk kemudian mendeteksi kasus Corona sedini mungkin. Hal ini menjadi penting karena sumber penularan COVID-19 bisa ditekan lebih cepat.

Terakhir, dr Nadia mengingatkan agar masyarakat tetap melakukan perjalanan hanya untuk kegiatan esensial, Indonesia belum benar-benar terbebas dari pandemi COVID-19 meski kasus terus menurun.*